TSS menggunakan kamera lensa tunggal dan radar canggih untuk mencegah kecelakaan, mengurangi korban kecelakaan, dan memberikan assist kepada pengemudi di jalan.

Sistemnya akan memberikan alarm peringatan bahaya dalam bentuk grafis atau suara, bahkan dapat melakukan intervensi pada kemudi, pedal akselerator, dan pedal rem ketika dideteksi tabrakan sudah tidak dapat dihindari untuk menekan korban jiwa dan kerusakan kendaraan. TSS diyakini berhasil mereduksi potensi tabrakan dari belakang hingga 70% di Jepang, di mana tujuan utamanya adalah meniadakan korban jiwa atau zero accident di masa datang.

TSS dirancang untuk mendukung kewaspadaan pengemudi, pengambilan keputusan yang tepat, dan pengoperasian kendaraan pada rentang kecepatan yang luas. Dikemas bersama dalam sistem terintegrasi, fitur keamanan aktif ini fokus pada 3 hal:

1. Mencegah atau mengurangi dampak tabrakan dari depan.
2. Menjaga pengemudi tetap berada di lajurnya.
3. Meningkatkan keselamatan selama mengemudi di malam hari.

Ketiganya merupakan kesulitan utama yang harus dihadapi oleh pengguna kendaraan di berbagai belahan dunia. Poin pertama terjadi karena obyek yang tidak terlihat (blind spot), pergerakan tiba-tiba pengguna jalan lain, atau pengemudi yang tidak waspada. Poin kedua disebabkan oleh sopir yang mengantuk sehingga memicu microsleep, terdistraksi seperti bermain ponsel, atau kurang waspada ketika melaju di jalan tol yang monoton.

Sementara penyebab poin ketiga adalah keterbatasan daya pandang manusia di malam hari sehingga menurunkan kewaspadaan. Tapi, keberadaan TSS tidak melepaskan tanggung jawab pengendara atas keselamatan mereka sendiri sehingga harus waspada, berkendara dengan aman, dan mematuhi aturan lalu lintas.

Pertama di kelasnya, All New Veloz dilengkapi fitur keselamatan aktif yang mengandalkan sensor dan radar yakni Toyota Safety Sense (TSS) (Q CVT TSS). TSS pada All New Veloz terdiri dari empat (4) fitur keselamatan.