RAKYAT NEWS, JAKARTA – Ketika menanjak dengan mobil manual, diperlukan keterampilan khusus. Banyak pengemudi mobil manual mengalami kesulitan saat harus menaiki jalan curam.

Kegagalan dalam menanjak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari kesalahan pengemudi hingga kondisi mobil yang tidak optimal.

Menurut Sony Susmana, Direktur Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kurangnya pengalaman dan pengetahuan seringkali membuat pengemudi kesulitan menghadapi tantangan di jalan, terutama ketika harus menanjak di jalan curam dan panjang.

Kegagalan dalam menanjak bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kesalahan pengemudi hingga kondisi mobil yang kurang optimal.

Menurut Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), rendahnya pengalaman dan pengetahuan sering menjadi penyebab utama pengemudi tidak mampu mengatasi tantangan di jalan, terutama saat menghadapi tanjakan yang curam dan panjang.

“Pengalaman dan pengetahuan yang masih rendah seringkali membuat pengemudi tidak memiliki teknik yang cukup untuk mengatasi tantangan di jalan, terutama pada sudut tanjakan yang curam dan panjang,” kata Sony, dikutip dari Kompas.com, Rabu (28/8/2024).

Sony juga menekankan pentingnya pemahaman mengenai kondisi kendaraan sebelum menaiki tanjakan.

Jika muatan terlalu berat, plat kopling sudah aus, atau ban yang digunakan tidak sesuai bahkan sudah botak, risiko gagal menanjak akan semakin besar.

“Faktor lain seperti beban muatan yang berlebih, plat kopling yang mulai menipis, serta ban mobil yang tidak sesuai atau sudah gundul, turut menyebabkan slip atau licin, yang akhirnya mempengaruhi kinerja mesin, terutama jika power mesin tidak cukup besar atau prima,” jelasnya. Kondisi-kondisi tersebut bisa membuat mobil kehilangan daya cengkeram pada jalan, yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan dalam menanjak.