RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Mengendarai sepeda motor bisa terasa sulit, terutama bagi pemula atau orang yang baru belajar. Sepeda motor kini menjadi pilihan transportasi populer bagi berbagai kalangan, dari laki-laki, perempuan, orang tua hingga anak muda, untuk berbagai keperluan sehari-hari.

Oging Adria Fitra, Instruktur Safety Riding Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel), menekankan pentingnya pengetahuan dan pemahaman yang mendalam saat mengendarai sepeda motor.

“Mengingat sepeda motor banyak menjadi pilihan masyarakat, perlu perhatian dalam sejumlah aspek saat berkendara. Perlu pemahaman yang benar saat mengendarai sepeda motor,” ucap Oging, Senin (7/10/2024).

Oging menyarankan hal pertama yang perlu diperhatikan saat belajar mengendarai sepeda motor adalah memiliki pendamping yang siap membimbing. Pendamping ini berperan sebagai pengawas yang memberikan arahan kepada pengendara pemula, baik dari jarak dekat maupun dengan cara dibonceng sebagai antisipasi dalam menghadapi situasi darurat.

“Ketika berboncengan, awalnya akan cukup menyulitkan namun ada dampak positifnya, yaitu pengendara dapat langsung melatih teknik berkendara di medan yang sulit. Apabila pemula sudah mulai dilepaskan sendiri, maka pemula akan sudah bisa menyesuaikan cara berkendara secara perlahan,” ucap Oging.

Jika tidak ada pendamping yang bisa membantu, pemula disarankan untuk mencari bantuan dari lembaga kursus yang menyediakan layanan belajar mengemudi. Pengajar profesional akan memberikan tips yang efektif dalam memahami teknik berkendara, namun tentu saja kemampuan pemula untuk memahami dengan cepat juga berpengaruh.

Tips kedua untuk pemula adalah memulai latihan di tempat yang sepi. Idealnya, pilihlah lokasi belajar berkendara yang sunyi dan tidak dilewati orang agar risiko kecelakaan dapat diminimalkan. Tempat yang disarankan misalnya lapangan basket, lapangan voli, atau area luas lainnya.

“Apabila sudah berhasil menguasai beberapa hal dasar dalam berkendara, maka pemula pengendara sepeda motor dapat mencoba memulai ke jalanan yang sedikit lebih ramai. Hal ini bertujuan untuk melatih mental calon pengendara motor agar bisa segera menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, sehingga menjadi tidak grogi dan dapat fokus ketika berkendara,” ungkap Oging.

Yang tak kalah pentingnya adalah memahami penguasaan dasar berkendara. Hal ini mencakup pemahaman tentang setiap komponen sepeda motor serta teknik berkendara yang benar, mulai dari posisi tubuh yang tepat, cara mengatur gas, penggunaan kopling, hingga penggunaan rem dalam situasi tertentu.

“Apabila semua hal-hal tersebut sudah dikuasai, maka dapat dikatakan pemula sudah cukup siap 40% untuk dapat berkendara sepeda motor. Hal-hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah rambu-rambu lalu lintas yang wajib dipatuhi oleh seluruh pengguna jalan dengan tujuan untuk menyelamatkan diri sendiri maupun para pengguna jalan lainnya,” tutup Oging.