Di ajang balap internasional, Mario mulai berlaga di Thailand Talent Cup pada tahun 2017. Tahun 2018, dia menjadi bagian dari pebalap AHRT dan turun di ajang Asia Talent Cup (ATC) serta Asia Road Racing Championship (ARRC) pada kelas AP250.

Di tahun 2019 hingga 2021, Mario bersaing di FIM CEV Moto3 Junior World Championship. Perkembangan performa balap yang menjanjikan, membuat dirinya mendapatkan kesempatan dua kali wildcard di GP Moto3 bersama Honda Team Asia.

Livery AHRT dan Nomor Baru

Saat bersaing di Grand Prix Moto3, Mario tetap menggunakan livery Astra Honda Racing Team. Namun ada yang berbeda dari tampilan motornya yang biasa turun di FIM CEV Moto3 Junior World Championship.

Nomor motor 16 yang biasa dia gunakan, kali ini berubah karena sudah dipakai oleh pebalap GP Moto3 yang lain. Sehingga Mario memilih nomor baru dengan angka 64.

Menurut Mario, dirinya berusaha beradaptasi mengikuti persaingan GP Moto3 yang sengit.

“Meskipun saya menghadapi atmosfer persaingan yang cukup kuat di GP Moto3, saya berusaha untuk beradaptasi dengan cepat di kejuaraan dunia. Saya akan menggunakan nomor 64 untuk mendedikasikan almarhum Ayah. Nomor itu merupakan nomor yang digunakan almarhum Ayah saat balap dulu. Hal ini sangat berarti bagi saya dan semakin memberi motivasi untuk memberikan yang terbaik”,” ujar Mario.

Pada kelas GP Moto3, Mario akan berjuang bersama pebalap Indonesia lainnya di tim yang sama, yaitu Andi ‘Gilang’ Farid Izdihar. Sebelum bergabung dengan Honda Team Asia di balapan Grand Prix, Andi juga merupakan pebalap AHRT yang dibina sejak dini melalui Astra Honda Racing School.

Selain mendapatkan kesempatan wildcard di seri Misano. Mario juga akan turun di Grand Prix Moto3 yang digelar di Algarve International Circuit pada 7 November 2021 mendatang.