JAKARTA – Tanpa disadari, pengguna BBM dengan kualitas rendah dapat membuat mesin kendaraan ngedrop atau tidak stabil lagi.

Dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang Widya Aryadi mengatakan, dampak dari pemakaian bahan bakar yang tak sesuai rekomendasi, paling singkat akan membuat mesin mengelitik pada mobil.

“Efeknya, BBM oktan rendah dan suhu temperatur pembakaran lebih tinggi. Sebelum busi memercikan api, pembakaran sudah terjadi atau terjadi proses pembakaran yang tak sempurna,” kata Widya dihubungi telepon Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

Imbas dari proses pembakaran yang tak sempurna tersebut, tenaga mesin akan tambah ngedrop yang secara akumulasi, performa juga akan terasa berat atau lemot sehingga menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih boros.

“Jeda waktu pembakaran yang lebih lambat, bahan bakar oktan rendah cenderung lebih sulit terbakar,” ujarnya.

Menurut Widya, timing pembakaran mesin kendaraan modern kompresi di atas 10:1 lebih lambat jika diisi Pertalite.

Hal tersebut disebabkan sistem komputerisasi ECU standar yang terlambat mengirimkan sinyal ke katub pembakaran.

“Rasio kompresi mobil baru dibuat lebih tinggi untuk alasan efisiensi bahan bakar. Kompresi tinggi diisi BBM oktan rendah akan membuat pembakaran yang tak sempurna,” kata dia.

Adapun pembakaran tak sempurna terjadi karena proses pembakaran yang terlalu cepat, atau mendahului percikan busi.

Harga bahan bakar nonsubsidi yang melambung tinggi, membuat para pengguna kendaraan, baik sepeda motor dan mobil, bermigrasi ke subsidi yang notabennya lebih murah.

Baca Juga : Anggota Polairud Terjerat Kasus Penimbunan BBM, Berikut Faktanya

Nonton Juga